1/17/2012

Wanita, Cooking, Dan Coding

Ini adalah tulisan yang akhirnya jadi juga dan termuat di majalah kampus setelah cukup lama tidak menulis hal-hal yang "agak serius" macam tulisan berikut ini.hhehhehhe...
Kata “coding” sering diidentikkan dengan dunia IT. Secara garis besar, coding itu diartikan sebagai penulisan program. Dan pada umumnya per-coding-an dan per-IT-an erat dengan dunia kaum adam. Tapi, tunggu dulu. Katanya sekarang itu lagi nge-trend-nya feminisme, di mana kedudukan wanita adalah sama dengan pria. Itu artinya dunia IT tak hanya milik kaum pria, alias wanita pun berhak untuk berkecimpung di dunia IT. Dan sebenarnya, memang wanitalah menjadi salah satu “aktris” utama dalam sejarah pemrograman aplikasi komputer. Nama sang “aktris” tersebut adalah Augusta Ada Lovelace. Beliau adalah programer wanita pertama pada era tahun 1800-an. Namanya sangat familiar di dunia matematika dan pemrograman. Jasa-jasanya pernah diabadikan oleh Departemen Pertahanan USA sebagai nama  bahasa pemrograman yang dikembangkan pada tahun 1979, dengan nama Bahasa Pemrograman Ada.
Seiring berjalannya waktu yang diikuti perkembangan dunia IT yang sangat pesat, lahirlah tokoh-tokoh wanita yang cukup dikenal di dunia IT. Tokoh wanita yang belum lama hot diperbincangkan di kalangan pecinta IT adalah seorang hacker muda  bernama Xiao Tian. Orang tidak akan mengira gadis cantik ini adalah seorang hacker dengan kemampuan luar biasa. Namanya mencuat sejak kemahirannya menyerang keamanan jaringan sempat membuat om Google kewalahan. Dia juga diketahui sebagai pemimpin dari komunitas hacker wanita di China, Cn Girl Security Team.
Sebenarnya, masih banyak lagi nama-nama wanita yang beraksi di dunia IT, misalnya Kristina Svechinskaya, Ying Cracker, Joanna Rutkowska, atau Raven Adler. Mereka berkecimpung dengan cukup mahir sesuai kemampuannya di bidang IT. Menyoroti fakta-fakta tersebut, membuktikan bahwa kemampuan wanita di bidang IT sudah tak bisa diremehkan lagi. Popularitasnya yang sampai diperbincangkan dunia menandakan bahwa wanita kini tak hanya sekedar mampu cooking, yang identik dengan aktivitas wanita, tapi juga coding. Bahkan penampilan anggun seorang wanita aktivis IT mematahkan opini bahwa IT selalu identik dengan penampilan yang cupu, kaca mata tebal, atau nerdy. Perhatikan penampilan si Xiao Tian baik-baik, apakah dia terlihat sebagai seorang IT freak, lebih tepatnya hacker yang selalu dianggap cupu?
Jadi, sebenarnya sah-sah saja seorang wanita menekuni dunia IT yang selama ini didominasi pria. Apalagi ilmu di dalam dunia IT sangat bermanfaat di era globalisasi saat ini. Mungkin hanya dengan mengetahui seputar IT itu sudah cukup bagi wanita, tapi akan lebih baik jika ahli di bidang ini. Apalagi di dalam dunia IT itu sendiri banyak terdapat pilihan sub-sub bidang yang bisa digeluti dan masih banyak peluang bagi wanita untuk “menjajah”nya.