wah, ternyata mengenal beragam bahasa membuat kita semakin kaya (kaya info tentunya)
kali ini saya akan mengulik sekelumit perbandingan antara orang jepang ma jawa. Kenapa harus jepang dan jawa? karena setelah melakukan pengamatan, perabaan, dan penerawangan (kek ngecek duit palsu nie) ada beberapa kekontrasan yang menarik untuk dijadikan objek kajian dan perenungan, terutama bagi yang merasa tersentuh hatinya setelah membaca tulisan ini (maksudnya saya sendiri gitu).
jadi begini, hasil studi banding saya tentang dua budaya beda pulau ini adalah sebagai berikut:
Javanese njlimet di lisan, Japanese blibet di tulisan
seorang javanese yang baik harus memperhatikan usia, pangkat, derajat, gelar, dan (embel2 lainnya) terhadap lawan bicara. beda strata beda klasifikasi bahasa. misalnya jika saya berhadapan dengan simbah (kakek/nenek), saya harus menggunakan basa krama alus dan sedikit jaim. tapi kalo cuma ingin ngomong ma rekan sebaya, pakai basa ngoko saja yang lebih nyantet eh nyantai maksudnya. beda dengan japanese. mereka harus memperhatikan langkah penulisan huruf. belum lagi ada tiga jenis huruf yang harus dikuasai, yakni hiragana, katakana, dan kanji. hiragana untuk menulis kata2 asli jepang, katakana untuk kata2 asing dan serapan, kanji adalah huruf yang mirip tulisan orang china. ck...ck...ck...pake hufuf ABC aja udah bisa buat nulis bahasa inggris, bahasa indonesia, bahasa melayu, de el el...
Javanese suka dipuji, Japanese suka memuji
haiah, yang ini memang relatif bagi tiap orang. depend on the person. tapi survei membuktikan secara umum memang beginilah faktanya...orang jawa akan bungah jika mendapat pujian, sanjungan, dan sejenisnya. sebaliknya, orang jepang gemar memberikan pujian. entah untuk memuji kinerja orang lain, barang, dan semua hal yang bisa dipuji lah...jadi, menurut saya ada baiknya pernikahan bastar antara orang jawa dan jepang digalakkan untuk keharmonisan. hehehe, kan yang satu suka memuji dan yang satu suka dipuji. ada umpan balik yang positip gitu untuk mencegah tsunami (tsuami kena amukan istri).
Javanese say "alon2 waton klakon", Japanese say "romusa, romusa"
ini dia bagian yang menurut saya perlu dihayati...umumnya, orang jawa itu suka ngaret dan nyantai (ingin bukti? hehehe saya ini salah satunya...). sementara orang jepang itu suka banget kerja, kerja, dan kerja. mungkin orang jawa jadi ngaret karena dulu pernah dijajah jepang dan dituntut untuk kerja paksa. trus jepang pergi dari indonesia, orang jawa melampiaskan rasa capeknya dengan bersantai sejenak tapi keterusan sampai sekarang...<^.^>
Javanese suka "KB", Japanese suka KB
lho? apa bedanya?
ada dung..."KB" means Keluarga Besar. ya, itulah orang jawa. dengan mottonya banyak anak banyak rejeki telah menuntun suku ini sebagai suku yang produktif...=)
kalo di jepang, KB merupakan Keluarga Berencana. orang jepang lebih suka menunda memiliki anak karena mereka terlalu sibuk bekerja (tapi bukan berarti juga suka menunda hasrat untuk membuat anak, wkwkwkwk).
nah, sodara-sodara itulah Javanese dan Japanese. masing2 punya ciri khas yang ternyata saling berlawanan...mungkin itu baru 4 dari sekian banyak pertentangan ciri khas budaya yang dimiliki oleh dua suku ini. atau Anda mau menambahkan?
NDP
<^.^>
kali ini saya akan mengulik sekelumit perbandingan antara orang jepang ma jawa. Kenapa harus jepang dan jawa? karena setelah melakukan pengamatan, perabaan, dan penerawangan (kek ngecek duit palsu nie) ada beberapa kekontrasan yang menarik untuk dijadikan objek kajian dan perenungan, terutama bagi yang merasa tersentuh hatinya setelah membaca tulisan ini (maksudnya saya sendiri gitu).
jadi begini, hasil studi banding saya tentang dua budaya beda pulau ini adalah sebagai berikut:
Javanese njlimet di lisan, Japanese blibet di tulisan
seorang javanese yang baik harus memperhatikan usia, pangkat, derajat, gelar, dan (embel2 lainnya) terhadap lawan bicara. beda strata beda klasifikasi bahasa. misalnya jika saya berhadapan dengan simbah (kakek/nenek), saya harus menggunakan basa krama alus dan sedikit jaim. tapi kalo cuma ingin ngomong ma rekan sebaya, pakai basa ngoko saja yang lebih nyantet eh nyantai maksudnya. beda dengan japanese. mereka harus memperhatikan langkah penulisan huruf. belum lagi ada tiga jenis huruf yang harus dikuasai, yakni hiragana, katakana, dan kanji. hiragana untuk menulis kata2 asli jepang, katakana untuk kata2 asing dan serapan, kanji adalah huruf yang mirip tulisan orang china. ck...ck...ck...pake hufuf ABC aja udah bisa buat nulis bahasa inggris, bahasa indonesia, bahasa melayu, de el el...
Javanese suka dipuji, Japanese suka memuji
haiah, yang ini memang relatif bagi tiap orang. depend on the person. tapi survei membuktikan secara umum memang beginilah faktanya...orang jawa akan bungah jika mendapat pujian, sanjungan, dan sejenisnya. sebaliknya, orang jepang gemar memberikan pujian. entah untuk memuji kinerja orang lain, barang, dan semua hal yang bisa dipuji lah...jadi, menurut saya ada baiknya pernikahan bastar antara orang jawa dan jepang digalakkan untuk keharmonisan. hehehe, kan yang satu suka memuji dan yang satu suka dipuji. ada umpan balik yang positip gitu untuk mencegah tsunami (tsuami kena amukan istri).
Javanese say "alon2 waton klakon", Japanese say "romusa, romusa"
ini dia bagian yang menurut saya perlu dihayati...umumnya, orang jawa itu suka ngaret dan nyantai (ingin bukti? hehehe saya ini salah satunya...). sementara orang jepang itu suka banget kerja, kerja, dan kerja. mungkin orang jawa jadi ngaret karena dulu pernah dijajah jepang dan dituntut untuk kerja paksa. trus jepang pergi dari indonesia, orang jawa melampiaskan rasa capeknya dengan bersantai sejenak tapi keterusan sampai sekarang...<^.^>
Javanese suka "KB", Japanese suka KB
lho? apa bedanya?
ada dung..."KB" means Keluarga Besar. ya, itulah orang jawa. dengan mottonya banyak anak banyak rejeki telah menuntun suku ini sebagai suku yang produktif...=)
kalo di jepang, KB merupakan Keluarga Berencana. orang jepang lebih suka menunda memiliki anak karena mereka terlalu sibuk bekerja (tapi bukan berarti juga suka menunda hasrat untuk membuat anak, wkwkwkwk).
nah, sodara-sodara itulah Javanese dan Japanese. masing2 punya ciri khas yang ternyata saling berlawanan...mungkin itu baru 4 dari sekian banyak pertentangan ciri khas budaya yang dimiliki oleh dua suku ini. atau Anda mau menambahkan?
NDP
<^.^>
wah-wah udah lancar bahasa jepang yaa...sampai sampai dah tau seluk beluknya,,,hehe!ya ya ya,jepang memang keren jawa nggih sae...semuanya pasti punya perbedaan masing-masing yang unik!OKE...perbedaan adl dasar menuju persatuan^_^ peace
BalasHapus